MIMBARRIAU.COM - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan inovasi lingkungan. Ia secara resmi menyerahkan bantuan anggaran senilai Rp15 miliar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) pada Sabtu (27/9) di Makassar.
Bantuan finansial ini dialokasikan untuk dua proyek krusial: pengembangan lanjutan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) dan pembangunan jalan penunjang jalur kereta api (KA). Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong efisiensi pengelolaan limbah serta mendukung infrastruktur transportasi di wilayah tersebut.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari dukungan sebelumnya, menegaskan prioritas pemerintah provinsi dalam mengatasi masalah sampah. Proyek Pengolahan Sampah RDF Pangkep diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan perekonomian lokal.
Dukungan Berkelanjutan untuk Inovasi Pengelolaan Sampah
Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menjelaskan bahwa dana Rp15 miliar ini akan digunakan untuk pembangunan lanjutan fasilitas RDF. Teknologi RDF merupakan metode canggih yang mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif, memberikan solusi inovatif terhadap penumpukan limbah.
“Ini merupakan bantuan lanjutan, dari bantuan pertama untuk RDF senilai Rp23 miliar. Sekarang kita bantu lagi Rp15 miliar untuk RDF dan proyek jalan untuk KA,” ujar Andi Sudirman saat menghadiri pencanangan penanaman jagung di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Total bantuan untuk RDF kini mencapai Rp38 miliar, menunjukkan keseriusan pemerintah provinsi.
Selain untuk Pengolahan Sampah RDF Pangkep, sebagian anggaran juga dialokasikan untuk pembangunan jalan penunjang jalur kereta api. Infrastruktur ini penting untuk mendukung konektivitas dan mobilitas di daerah, sejalan dengan visi pembangunan yang terintegrasi.
Sampah Menjadi Sumber Energi dan Pendapatan Baru
Andi Sudirman lebih lanjut memaparkan bahwa teknologi RDF memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma pengelolaan sampah. Sistem ini memungkinkan sampah yang selama ini dianggap sebagai masalah, kini dapat diubah menjadi sumber daya yang lebih berguna.
Salah satu pemanfaatan utama dari hasil RDF adalah sebagai bahan bakar tungku pabrik. PT Semen Tonasa telah berperan sebagai "off taker" atau pembeli bahan bakar alternatif ini, menunjukkan adanya pasar yang jelas untuk produk hasil Pengolahan Sampah RDF Pangkep.
Gubernur berharap agar seluruh sampah di Kabupaten Pangkep, bahkan di seluruh Sulawesi Selatan, dapat diolah menjadi energi bersih melalui metode RDF. "Hal ini juga akan menjadi PAD tambahan bagi Kabupaten Pangkep dengan system Clean Energy," tegasnya, menyoroti potensi ekonomi dari proyek ini.
Inovasi ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan volume sampah dan pencemaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang baru untuk pendapatan daerah. Dengan demikian, proyek Pengolahan Sampah RDF Pangkep menjadi model pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan menguntungkan. ***