Pekanbaru – Publik kembali dikejutkan dengan temuan mencurigakan dalam pengelolaan anggaran di tubuh Pemerintah Kota Pekanbaru. Kali ini, sorotan diarahkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pekanbaru yang diketahui pada tahun 2024 menggelontorkan dana fantastis, mencapai Rp1,7 miliar untuk program studi tiru.
Gerakan Rakyat Berantas Korupsi (GERBRAK) menilai, anggaran jumbo tersebut berpotensi hanya menjadi kedok semata untuk menguras uang rakyat. Ketua GERBRAK Riau, Muhajirin Siringo Ringo, menyebut pola penggelembungan (mark-up) anggaran dalam kegiatan ini sudah sangat kentara.
“Studi tiru itu mestinya tidak perlu sampai menghabiskan Rp1,7 miliar. Kami menduga terjadi permainan dalam biaya transportasi, akomodasi hotel, konsumsi, hingga honorarium peserta. Semua dibuat seolah-olah sesuai aturan, padahal nilainya didongkrak berkali lipat,” ujar Muhajirin, Kamis (11/9).
Menurut investigasi awal GERBRAK, terdapat beberapa dugaan modus mark-up:
Transportasi: biaya tiket perjalanan ditaksir jauh di atas harga normal. Ada indikasi sebagian peserta bahkan tidak ikut, namun tetap dicatat sebagai penerima anggaran.
Hotel dan akomodasi: klasifikasi penginapan ditulis bintang empat atau lima, padahal di lapangan berbeda.
Konsumsi: dicatat dengan standar harga premium, namun realisasi jauh di bawah itu.
Honorarium dan uang saku: nominal tinggi diberikan tanpa kejelasan output kerja.
“Rp1,7 miliar itu bukan angka kecil. Kalau benar digunakan untuk pengembangan pariwisata, harusnya masyarakat bisa melihat dampak nyata. Tapi faktanya, tidak ada terobosan baru, destinasi wisata tetap lesu, dan budaya Pekanbaru juga tak terdorong maju,” tegas Muhajirin.
GERBRAK mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera melakukan audit forensik terhadap penggunaan anggaran tersebut. “Kami akan kawal kasus ini. Jangan sampai kegiatan studi tiru hanya jadi tameng untuk jalan-jalan pejabat dengan biaya rakyat,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Disbudpar Pekanbaru belum memberikan klarifikasi resmi meski sudah berulang kali dikonfirmasi. **