Pekanbaru - Di balik sorak sorai kemenangan dan harum nama Riau di kancah nasional, tersembunyi kisah pilu para atlet yang telah berjuang mati-matian demi mengharumkan nama daerah. Hingga kini, bonus yang dijanjikan pemerintah daerah kepada para atlet Riau usai berlaga di ajang PON dan kejuaraan nasional lainnya, belum juga dibayarkan.
Salah satu atlet, sebut saja Dwi (nama disamarkan), mengaku harus menunda biaya kuliah dan bahkan sempat menjual medali demi memenuhi kebutuhan hidup. "Saya bangga bisa bawa nama Riau, tapi hati saya hancur saat harus minta-minta ke orang tua padahal saya sudah berjuang keras di lapangan," ujarnya lirih.
Beberapa atlet lain pun mengalami nasib serupa. Ada yang terpaksa bekerja serabutan, bahkan ada yang mengalami tekanan mental akibat merasa tidak dihargai. Padahal, saat membawa pulang medali, mereka dielu-elukan. Foto-foto mereka digunakan untuk kampanye dan publikasi, namun kini mereka seperti dilupakan.
Ironisnya, janji bonus yang disampaikan oleh pejabat daerah saat penyerahan penghargaan hanyalah tinggal janji. Sudah lebih dari satu tahun, namun tidak ada kejelasan kapan dana tersebut akan disalurkan. Pemerintah Provinsi Riau berdalih bahwa keterbatasan anggaran dan proses administrasi menjadi alasan utama.
"Kalau soal anggaran, kenapa saat janji dulu bisa meyakinkan kami? Sekarang kami seperti orang bodoh yang dipermainkan," ucap seorang pelatih yang juga belum menerima insentifnya.
Kondisi ini memantik simpati masyarakat. Sejumlah tokoh dan organisasi sosial mulai menggalang donasi secara swadaya, mendorong gerakan “Patungan Bonus Atlet Riau” agar setidaknya ada bentuk penghargaan dari masyarakat untuk para pahlawan olahraga ini.
Muhajirin Siringo Ringo, aktivis sosial Riau, menyebut bahwa persoalan ini tidak bisa dibiarkan. “Kita tidak boleh membiarkan para pejuang daerah terluka harga dirinya karena ketidakpekaan pemerintah. Jika tidak bisa dibayar secara resmi, mari kita bayar secara gotong royong,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan resmi yang memuaskan dari pihak Pemprov Riau terkait keterlambatan ini. Para atlet masih menunggu, meski perlahan harapan mulai memudar.