GERBRAK Riau Soroti Dugaan 'Mark Up' Belanja Alat Musik Tradisional Dindikbud Pelalawan 2024, Nilai Miliaran Rupiah Jadi Target Penyelidikan

GERBRAK Riau Soroti Dugaan 'Mark Up' Belanja Alat Musik Tradisional Dindikbud Pelalawan 2024, Nilai Miliaran Rupiah Jadi Target Penyelidikan
Ketua GERBRAK Riau, Muhajirin Siringo Ringo

MimbarRiau.com – Gerakan Rakyat Berantas Korupsi (GERBRAK) Riau secara serius mendalami dugaan praktik 'mark up' dalam proyek belanja alat musik tradisional yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pelalawan pada tahun anggaran 2024. Proyek dengan nilai miliaran rupiah ini diduga kuat telah merugikan keuangan negara.

Ketua GERBRAK Riau, Muhajirin Siringo Ringo, menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi hasil awal dari investigasi internal dan berencana membawa temuan ini ke Aparat Penegak Hukum (APH).

"Kami telah melakukan survei standar harga pasar. Berdasarkan temuan awal tim GERBRAK, kuat dugaan telah terjadi 'mark up' yang signifikan pada belanja alat musik tradisional di Dindikbud Pelalawan, mengingat anggaran yang digelontorkan mencapai miliaran rupiah," tegas Muhajirin Siringo Ringo di Pekanbaru, Selasa (7/10/2025).

Menurut Muhajirin, perbandingan antara harga pembelian yang tercantum dalam dokumen proyek dengan harga pasar standar menunjukkan selisih yang mencurigakan. Selisih ini mengindikasikan adanya potensi penggelembungan harga.

"Anggaran miliaran ini seharusnya digunakan secara efisien untuk pelestarian budaya daerah, bukan malah menjadi celah praktik korupsi. Kami tidak akan tinggal diam. Semua data dan bukti permulaan yang kami kumpulkan akan segera kami serahkan ke Kejaksaan atau Kepolisian untuk diusut tuntas," imbuhnya.

Selain dugaan mark up, Muhajirin juga menyoroti terkait keluhan penerima hibah yang merasa permintaan tidak sesuai dengan hasil yang diterima, baik dari kualitas dan spesifikasinya. 

“Selain itu ada juga penerima yang merupakan kelompok kesenian suku Sunda namun yang diterima justru alat musik Jawa, alhasil penerima hibah tidak bisa memanfaatkannya,” cetus Muhajirin. 

Muhajirin berharap APH dapat segera mengambil langkah cepat untuk mendalami laporan ini dan memastikan transparansi penggunaan anggaran publik di Pelalawan, khususnya yang berkaitan dengan sektor pendidikan dan kebudayaan.

Rencana Tindak Lanjut

GERBRAK Riau akan menyusun laporan resmi dan melampirkan hasil survei harga pasar sebagai bukti awal.

Ketua GERBRAK Riau, Muhajirin Siringo Ringo, berencana menjadwalkan audiensi dan penyerahan laporan ke APH dalam waktu dekat. **

Berita Lainnya

Index