26 Tahun Rokan Hilir: Bukan Lagi Usia Belia, Saatnya Tuntaskan Ketimpangan!

26 Tahun Rokan Hilir: Bukan Lagi Usia Belia, Saatnya Tuntaskan Ketimpangan!
Tokoh Pemuda Rokan Hilir, Muhajirin Siringo Ringo

ROKAN HILIR - Hari ini, tanggal 4 Oktober 2025, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) merayakan Hari Jadi yang ke-26. Angka 26, yang melambangkan lebih dari seperempat abad perjalanan otonomi daerah, bukanlah sekadar hitungan tahun.

Ia adalah cermin dari kedewasaan, kematangan, dan sejauh mana daerah yang kaya sumber daya ini telah menunaikan janji-janji kemerdekaan lokal kepada seluruh warganya.

Perayaan HUT tahun ini memang disambut meriah dengan berbagai kegiatan rakyat, mulai dari jalan santai, pawai budaya, hingga bakti sosial. 

Semangat kebersamaan yang terpancar patut diapresiasi sebagai modal sosial yang kuat. Namun, kemeriahan tak boleh menutupi tantangan-tantangan fundamental yang mendesak untuk diatasi. Jika diibaratkan manusia, usia 26 tahun adalah puncak produktivitas, bukan lagi masa coba-coba, apalagi masih berkutat dengan masalah-masalah dasar.

Suara Pemuda: Sorotan Tajam atas Kesenjangan Pembangunan

Dalam momentum yang krusial ini, tokoh pemuda Rokan Hilir, Muhajirin Siringo Ringo, menyampaikan pandangan yang tajam dan konstruktif. Ia menilai, di usia 26 tahun, Rohil seharusnya sudah berdiri tegak sebagai kabupaten yang maju dan sejahtera, bebas dari berbagai ketimpangan yang masih terasa.

"Usia 26 tahun bagi Rokan Hilir bukanlah usia yang muda," tegas Muhajirin Siringo Ringo dalam keterangannya. 

“Ini adalah usia kematangan, yang menuntut kinerja progresif dan hasil nyata. Sudah saatnya kita tidak lagi mentolerir adanya daerah tertinggal di bumi Rohil. Kita memiliki sumber daya, kita punya potensi, tapi mengapa ketimpangan sosial masih ada di mana-mana? Pembangunan, terutama infrastruktur dasar di pelosok, masih terasa minim.”

Kritik pedas tersebut berpusat pada tiga pilar utama kesejahteraan rakyat yang dinilai masih rapuh: Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Sosial.

1. Pendidikan yang Harus Maju dan Merata:

Muhajirin Siringo Ringo menyoroti masalah klasik yang seharusnya sudah tuntas: 

“Pendidikan harus menjadi prioritas utama dan harus maju. Jangan lagi ada anak yang putus sekolah hanya karena tidak ada biaya. Anggaran pendidikan harus memastikan akses merata, bukan hanya di pusat kota, tetapi hingga ke desa-desa terpencil. Setiap anak Rohil berhak mendapatkan pendidikan yang layak untuk memutus rantai kemiskinan.”

2. Kesehatan Gratis dan Akses Subsidi:

"Kesehatan rakyat adalah hak asasi," lanjutnya. 

“Maka, tuntutan kita tegas: Jangan lagi ada rakyat yang tidak bisa berobat gratis karena alasan administrasi atau fasilitas yang jauh. Begitu pula dengan subsidi. Jangan lagi ada rakyat yang susah mendapatkan subsidi untuk kebutuhan pokok dan pertanian. Negara harus hadir menjamin kehidupan dasar warganya.”

Momentum Tepat untuk Transformasi

Pandangan tokoh pemuda ini harus dimaknai sebagai cambuk motivasi, bukan sekadar keluhan. Ini adalah panggilan untuk melakukan transformasi fundamental.

Pemerintah daerah, legislatif, dan seluruh elemen masyarakat harus berkolaborasi dengan fokus tunggal: Menghapus Kesenjangan.

Di usia 26 tahun, sudah saatnya Rohil menggerakkan roda pembangunan yang berorientasi pada pemerataan. Memajukan Rokan Hilir berarti:

Penguatan Infrastruktur: Bukan hanya mempercantik ibukota, tetapi membangun akses jalan, jembatan, dan fasilitas air bersih yang menghubungkan seluruh kecamatan.

Transparansi dan Efisiensi Anggaran: Memastikan bahwa kekayaan daerah benar-benar kembali dan dinikmati oleh rakyat melalui program-program yang tepat sasaran. 

Inovasi Pelayanan Publik: Mengadopsi teknologi untuk mempermudah rakyat mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan birokrasi tanpa diskriminasi.

Jika Rohil mampu menjawab tantangan ini, maka perayaan hari jadi ke-26 akan menjadi lebih dari sekadar pesta rakyat, ia akan menjadi titik balik menuju Rokan Hilir yang benar-benar Maju, Sejahtera, dan Merata. Inilah makna sejati dari kedewasaan sebuah daerah otonom. **

Berita Lainnya

Index