Para Tokoh dan Mujahadah Ormas Penyiar Sholawat Wahidiyah Riau Deklarasikan Pemilu Damai 2024

Para Tokoh dan Mujahadah Ormas Penyiar Sholawat Wahidiyah Riau Deklarasikan Pemilu Damai 2024

Rokan Hulu, MimbarRiau.com -- Upaya menciptakan kondisi yang damai, aman dan kondusif pada pemilu 2024 mendatang, Polda Riau melalui Subdit Politik Direktorat Intelkam yang diwakili AKP Syulwan Nasution selaku Kanit 1 Politik melakukan silaturahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan Mujahadah Penyiar Shalawat Wahidiyah Se-Provinsi Riau, Sabtu (20/5/2023).

Dalam kesempatan tersebut AKP Syulwan Nasution menyampaikan bahwa Pada 2024, Indonesia akan kembali menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu). Animo serta kemeriahannya sudah mulai terasa sejak saat ini. Namun, hal lain yang terasa adalah menyeruaknya politisasi agama. Politisasi agama bukanlah hal yang elok untuk negara yang beraneka ragam seperti Indonesia. Hal tersebut seharusnya bisa dicegah agar tidak menimbulkan perpecahan atau friksi di masyarakat. Dalam hal ini Polri punya kewajiban mengajak, menyerukan umat beragama agar menjaga kerukunan antar umat dan menciptakan kondusivitas daerah menjelang pemilu 2024 mendatang.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa peran Elemen masyarakat dan Ormas yang berbasis agama sangat strategis dalam mendinginkan suasana (cooling system) dan sangat penting dalam mencegah terjadinya perpecahan dalam kontestasi politik menghadapi Pemilu Legislatif dan Presiden 2024. Maka agenda ini menjadi penting sebagai upaya cipta kondisi pemilu 2024 yang aman, nyaman, damai dan demokratis.

Pemerintah mengusung Moderasi Beragama sebagai salah satu strategi dalam mendukung kebijakan pembangunan kerukunan umat beragama di Indonesia serta menyikapi keberagaman yang ada. Hal ini selaras dengan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Moderasi Beragama adalah pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah gelombang ekstremisme di berbagai belahan dunia.

“Kehidupan keagamaan harus berpedoman kepada ajaran keagamaan yang sejuk, ramah, serta mengedepankan toleransi, bukan yang bersifat tertutup dan eksklusif,” ujarnya.

Dalam hal ini Polda Riau akan melakukan kegiatan sambang sebagai salah satu upaya Cooling System dalam menyambut Pemilu 2024 di wilayah Prov. Riau dan mengantisipasi adanya politisasi agama menjelang Pemilu 2024 serta Penguatan Moderasi Beragama Sebagai Antisipasi Politisasi Agama menjelang tahun Pemilu 2024.

Kyai H. ALIMIN, selaku Ketua DPW Penyiar Sholawat Wahidiyah Prov. Riau menyambut baik silaturahmi dan kegiatan sambang yang dilakukan oleh Direktorat Intelijen Polda Riau dalam upaya menciptakan kondusifitas kamtibmas yang kondusif serta terwujudnya pemilu yang aman, damai dan kondusif.

Menjelaskan bahwa bahwa pemilu sejatinya adalah pesta demokrasi dan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Dirinya beserta tokoh dan penguris PSW lainnya sepakat bahwa demokrasi dalam praktiknya harus menghadirkan kebiasaan dan kebajikan di ranah publik. Ketika budaya demokrasi sudah terbangun secara mapan, maka kemungkinan konflik dan kekerasan yang terkait agama dapat dicegah. Sikap-sikap intoleran, yang disertai kekerasan baik secara fisik maupun verbal dalam politik dan menyangkutpautkan agama harus dihindarkan. Begitu juga dengan sikap beragama yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat tidak boleh ada di Indonesia.

Nilai demokrasi mengakui bahwa perbedaan dan keragaman adalah realitas yang harus diterima dan dirayakan. Karena keragaman akan menghasilkan inovasi dan kreatitas adalah energi positif bagi kemajuan bangsa.

Sikap moderat dalam beragama harus dibangun dan diperkuat mengingat adanya sekelompok masyarakat yang memiliki cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan/ekstrem, memaksakan kehendak atas tafsir agama disertai semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI.

Diakhir pertemuan dilakukan Deklarasi dan disepakati bahwa perlunya meningkatkan Penguatan Moderasi Beragama perlu terus didorong sebagai penguatan diri masyarakat untuk melawan hal negatif dari politisasi agama yang dapat mengganggu pelaksanaan pemilu 2024 mendatang dan diharapkan perbedaan agama dan aliran dapat membuat kekuatan dalam bernegara bukan untuk menjadi perpecahan antar kelompok.

Deklarasi Pemilu damai dilakukan oleh berbagai tokoh dan Mujahadah Penyiar Sholawat Wahidiyah Se-Provinsi. Riau dengan menyatakan Mewujudkan pemilu 2024 yang bermartabat, aman, damai, sejuk dan kondusif serta menyatakan :
1.  Menolak Fitnah, ujaran kebencian, berita Hoax di medsos
2.  Menolak tempat ibadah sebagai lokasi kampanye politik
3.  Menolak penyebaran isu provokatif dan Ghibah
4.  Menolak politisasi agama. (Manik/MR)

 

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index