Pertama di Indonesia, RSUD Arifin Achmad Riau Tangani Kasus Paru-Paru Bocor Tanpa Operasi

Pertama di Indonesia, RSUD Arifin Achmad Riau Tangani Kasus Paru-Paru Bocor Tanpa Operasi
Dokter Spesialis Bedah Thorak Kardio Vaskuler RSUD Arifin Achmad Riau, dr Hariadi Hatta Sp B TKV

MimbarRiau.com - Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad (AA) Provinsi Riau berhasil menangani pasien berusia 46 tahun yang mengalami kebocoran pada paru-parunya.

Metode pengobatan yang dilakukan yakni tanpa operasi dan merupakan metode pertama yang berhasil diterapkan di Indonesia.

Dokter Spesialis Bedah Thorak Kardio Vaskuler RSUD Arifin Achmad Riau, dr Hariadi Hatta Sp B TKV mengatakan, pasien yang pihaknya tangani ini merupakan pasien rujukan dari salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Pelalawan. Kondisi pasien saat datang paru-parunya sudah rusak total.

"Pasien ini dulunya pernah kena TBC, kemudian juga seorang perokok. Dengan kondisi itu, paru-parunya tidak bisa berkembang karena kondisinya berlubang-lubang. Kondisi itu terjadi pada paru-paru kiri dan kanan, sehingga terhadap pasien harus dipasang selang pada dada sebelah kanannya," katanya.

Dengan kondisi pasien seperti itu, lanjut dr Hariadi, membuat tim dokter tidak bisa melakukan tindakan operasi karena sangat berbahaya. Sebab, jika dilakukan pembiusan umum untuk operasi dada, sang pasien tidak bisa terlepas dari mesin bantuan napas dan paru-parunya bisa pecah.

"Karena itu kami memutuskan untuk melakukan tindakan yang belum pernah dilakukan di Indonesia. Tindakan tersebut yakni dengan menyemprotkan lem ke paru-paru dari bagian punggung pasien menggunakan alat suntik," terangnya.

Saat memasukkan lem ke paru-paru pasien tersebut, pasien dalam kondisi telungkup dengan pemberian bius lokal pada bagian punggungnya saja. Agar pemberian lem lebih akurat, tindakan kepada pasien tersebut dilakukan pada ruangan CT Scan.

"Jadi tindakan ini tidak dilakukan di ruang operasi, melainkan di ruang CT Scan. Agar tahu posisi tepat paru-paru pasien yang bocor tersebut," ujarnya.

Setelah dilakukan tindakan tersebut, pasien kembali dilakukan perawatan. Kemudian dalam jangka waktu tiga hari, kondisi pasien terus membaik dan akhirnya selang di dadanya juga kemudian dicabut.

"Jadi tindakan yang dilakukan ini merupakan yang pertama di Indonesia. Penyebab utamanya kondisi paru-paru bocor ini yakni karena merokok," sebutnya.

"Jadi saat ini di RSUD Arifin Achmad sudah banyak tindakan medis yang dapat dilakukan. Karena peralatan yang dimiliki RSUD juga terus ditingkatkan," tukasnya. **

Berita Lainnya

Index