Komisi IV DPR Temukan 1.200 Ton Beras Tertimbun Setahun hingga Berubah Warna

Komisi IV DPR Temukan 1.200 Ton Beras Tertimbun Setahun hingga Berubah Warna
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (kiri) bersama tim ketika melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Perum Bulog Tabahawa Maluku Utara di Ternate, 23 September 2025. dpr.go.id/Balggys/vel

Jakarta - ROMBONGAN Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menemukan sekitar 1.200 ton beras tertimbun di Gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara. Temuan itu didapat usai Komisi DPR Bidang Pangan itu melaksanakan inspeksi mendadak ke gudang tersebut.

Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto mengatakan beras itu sudah tersimpan selama setahun dan warnanya sudah tidak lagi putih. “Masuk ini Mei 2024. Warnanya sudah abu-abu. Kenapa tidak disalur-salurkan,” kata Titiek dalam tayangan video di akun Instagram @dpr_ri, pada Kamis lalu. 

Di samping itu, rombongan Komisi IV juga menemukan beras-beras itu dikemas dalam karung untuk program Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP). Saat mengecek isi beras itu, Tietik menemukan ada batu atau kerikil. “Ini lagi dikarungin untuk SPHP, tapi saya kalau SPHP dapatnya kaya gini saya rasa tidak layak. Ini ada batu,” katanya. 

Titiek meminta kalau kualitas beras sudah turun jangan sampai diedarkan ke masyarakat. Untuk bantuan pun, kata dia, juga tidak layak. “Mungkin buat pakan ternak,” kata dia. 

Badan Pangan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim jumlah kabupaten/kota harga berasnya turun bertambah dari 132 menjadi 148 daerah. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan hal ini seiring dengan masifnya intervensi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di berbagai daerah.

Menurut Arief, capaian ini menjadi indikator nyata dari efektivitas penyaluran beras SPHP melalui berbagai kanal distribusi. "Artinya, penyaluran beras SPHP secara umum baik dan berdampak positif terhadap stabilitas pangan nasional," ujarnya melalui keterangan tertulis yang dikutip Kamis, 25 September 2025. Meski demikian, kata Arief, pemerintah tetap memberikan perhatian khusus pada 55 kabupaten/kota yang masih mengalami kenaikan harga di atas 1 persen. 

Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Indra Wijayanto menambahkan, realisasi distribusi beras Bulog saat ini rata-rata telah melampaui 5 ribu ton per hari. Namun, distribusi perlu dipercepat agar sisa target sekitar 1,1 juta ton dapat terserap sepenuhnya hingga akhir tahun. “Dengan sisa waktu sekitar 107 hari, distribusi harian perlu ditingkatkan mendekati 10 ribu ton per hari agar harga beras lebih stabil di hampir semua daerah,” kata Indra.

Selain intervensi beras, pemerintah juga menyalurkan stimulus ekonomi kuartal II berupa bantuan pangan beras 10 kilogram per bulan selama dua bulan. Kemudian, ditambah 2 liter minyak goreng merek Minyakita per bulan. Program ini ditujukan bagi 18,277 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada periode Oktober-November.

“Penambahan minyak goreng dalam paket bantuan pangan diharapkan menjadi pemicu stabilisasi harga di pasar,” katanya.

Berita Lainnya

Index