Bandung - Sebagai upaya optimalisasi pengelolaan sampah organik melalui teknologi ekoenzim di Kelurahan Sekeloa, mahasiswa PMM Batch 4 Universitas Padjadjaran telah berhasil mengimplementasikan program kontribusi sosial yang mengintegrasikan aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Program ini tidak hanya berfokus pada pengurangan volume sampah, tetapi juga menciptakan nilai tambah melalui pengembangan pertanian perkotaan yang berkelanjutan.
Keberhasilan program ini terlihat dari antusiasme masyarakat dalam mengadopsi teknologi ekoenzim sebagai solusi pengelolaan sampah organik. Melalui pendampingan intensif, warga kini mampu mengolah sampah dapur mereka menjadi pupuk cair yang bermanfaat untuk kegiatan urban farming. Pemanfaatan lahan-lahan kosong di sekitar pemukiman menjadi kebun produktif telah mengubah wajah Kelurahan Sekeloa menjadi lebih hijau dan berkelanjutan.
Mempertimbangkan hal tersebut terdapat beberapa terobosan yang dapat mendukung pemanfaatan ekoenzim/komposer untuk pengurangan sampah salah satunya adalah program "Waste-to-Value Innovation Program" yang dapat mendorong pengembangan produk turunan dari ekoenzim yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti pembersih alami, pengharum ruangan organik, dan pupuk khusus tanaman hias.
Untuk mengoptimalkan implementasi program tersebut, diperlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk alokasi anggaran khusus dari pemerintah daerah, pendampingan teknis dari perguruan tinggi, partisipasi aktif masyarakat, dukungan sektor swasta melalui program CSR dan elaborasi dengan komunitas lingkungan dan pertanian.
Program tersebut diharapkan dapat mengurangi volume sampah organik secara signifikan, meningkatkan produktivitas pertanian perkotaan, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta dapat menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Keberhasilan implementasi program kontribusi sosial Mahasiswa PMM Batch 4 Universitas Padjadjaran di Kelurahan Sekeloa dapat menjadi model percontohan untuk pengembangan program serupa di wilayah lain. Dengan dukungan dan komitmen dari semua pemangku kepentingan, optimalisasi pengelolaan sampah organik melalui teknologi ekoenzim dapat menjadi solusi efektif dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan.