Siak - Hari pertama aktif sebagai Bupati lagi, Alfedri langsung tancap gas bersosialisasi program pemerintah. Wargapun dibikin gerah dengan pola dan cara incumbent di Siak yang disebut kurang bermoral mengingat yang bersangkutan mencalonkan diri lagi sebagai peserta Pemilukada.
"Apa tak bisa pasang balihonya dua hari lagi setelah pencoblosan? Inikan masa tenang. Kenapa pakai duit rakyat pasang baliho dimana-mana, sampai ke semua Kecamatan dipasang baliho soal program pinjaman. Kami rakyat ni jadi semakin muak melihat cara incumbent yang tak bermoral begini," kata Fauzan, warga Tualang pada awak media, Senin (25/11/2024).
Tak hanya itu, sosial media dihebohkan dengan beredarnya pesan berantai dengan membawa suku tertentu, agar tidak memilih pemimpin perempuan. Postingan ini dikatakan narasumber beredar atas suruhan salah satu Timses incumbent. Seorang warga Sungai Apit, inisial LM, mengaku juga mendapatkan langsung kiriman WA dari Timses incumbent tersebut.
"Tadi pagi timses tersebut wa saya, isinya soal jangan memilih perempuan. Bawa-bawa agama juga. Padahal ini masa tenang. Saya terkejut juga, kok bisa dia bebas menyerang soal perempuan di masa tenang. Meski tak sebut nama, semua juga tau kalau di Pilkada Siak ada satu-satunya calon perempuan dan kuat. Jika timses mau melaporkan kasus ini ke ranah hukum, saya siap jadi saksi, karena ada bukti dari nomor pelaku sendiri yang mengirimi saya pesan. Masih saya simpan," kata LM.
Perihal keberaniannya menjadi saksi, LM mengaku miris melihat cara berpolitik tim sukses incumbent yang tidak menghormati aturan, dan selalu menyerang kaum perempuan.
"Saya sudah pernah bilang sama orang tu, bagaimanapun Ibu Afni ini budak kelahiran Siak, anak kito, orang kito. Kalaupun tak suko, usah dipilih, tapi jangan diserang-serang terus soal gender dio. Apolagi di masa tenang. Perempuan boleh jadi pemimpin, sudah banyak perempuan jadi pemimpin di Riau dan Indonesia. Apolagi partai yang menyerang jugo mengusung calon Bupati perempuan di Kabupaten lain. Tapi karena beda pilihan politik, calon perempuan di Siak diserang habis-habisan bahkan di masa tenang. Inikan tidak baik," tambah LM.
Penyerangan soal gender berkali-kali dilakukan tim incumbent secara terbuka, dan jelas mengarah pada satu-satunya calon perempuan di Pilkada Siak, Dr.Afni. Padahal srikandi kelahiran Siak Sri Indrapura ini juga menjabat sebagai Ketua muslimad Nahdlatul Ulama Kabupaten Siak.
Meski sudah sering diserang, Dr.Afni selama ini selalu menunjukkan kesabaran dan kesantunan, tidak membalas meski serangan kepadanya dilancarkan bertubi-tubi.
Perihal serangan pada gender ini sangat disesali banyak pihak, termasuk tim sukses Paslon nomor urut 2, Afni-Syamsurizal.
"Ini sudah berulang kali terjadi. Sangat kami sayangkan hal ini terjadi di masa tenang. Tim hukum kami sedang mempelajari untuk membawa hal ini ke ranah hukum, demi terjaganya demokrasi, karena ini dilakukan di masa tenang berkampanye," kata timses Paslon nomor urut 2, Sujarwo.***