Siak - Dari bocoran hasil survey yang beredar, incumbent Alfedri-Husni di Siak diprediksi bakal tumbang. Suaranya anjlok parah dan diprediksi tak akan terpilih kembali. Hampir di setiap titik kampanyenya sepi. Untuk mendatangkan massa, timnya harus melakukan segala cara.
Yang terbaru, Ketua timses Alfedri-Husni, Zulfi Mursal, melancarkan ancaman kepada penerima beasiswa unggulan PKH. Ancaman ini dilakukan secara terang-terangan saat kampanye di Tualang. Katanya, jika tidak memilih Alfedri-Husni, maka penerima beasiswa PKH akan dicabut.
"Paslon 03 semakin beringas karena memang suaranya di survey sangat anjlok. Biasanya kalau incumbent sudah turun surveynya, untuk naik lagi sangat sulit. Makanya tim mereka semakin beringas dengan menghalalkan segala cara," kata Irwan, pengamat politik Riau, Senin (11/11/2024).
Tidak hanya beringas dengan mengancam rakyat, Alfedri yang panik suaranya anjlok, kini turun kampanye dengan melibatkan istri sampai menantu. Bersama wakilnya Husni, total ada 21 titik kampanye dalam sehari di zona tiga, Kecamatan Tualang, Kandis dan Sungai Mandau.
"Dulu mana pernah datangi pasar, sekarang kampanye sejak pagi ke pasar. Calon Bupati dan wakil sama-sama kunjungi pasar. Kami rakyatnya sudah tak percaya lagi dan ingin perubahan," kata tokoh masyarakat Tualang, Abuzar.
Sementara itu perihal ancaman bagi penerima beasiswa PKH jika tak memilih Alfedri-Husni, mendapat kecaman dari banyak pihak. Termasuk dari perwakilan aliansi mahasiswa Siak penerima beasiswa PKH.
"Saya mewakili kawan-kawan, sangat menyayangkan pernyataan tim sukses Pak Alfedri. Ancamannya sangat memalukan sekali dilakukan hanya demi kepentingan politik," kata Irwan.
Mahasiswa salah satu Universitas Swasta di Pekanbaru ini mengatakan, mahasiswa penerima beasiswa unggulan PKH tidak mau dibodoh-bodohi dan jadi bidak politik.
"Kami akan melawan pembodohan ini di bilik suara. Siak akan ganti Bupati. Kami yakin siapapun Bupatinya, pasti beasiswa PKH akan tetap ada karena ini program milik pemerintah, bukan milik orang per orang," katanya.
Sementara itu, dari salah satu sumber yang minta namanya dirahasiakan, mengatakan bahwa di kubu Alfedri-Husni memang sedang terjadi penekanan luar biasa.
"Mereka sudah tau ada penolakan dimana-mana. Jadi ada instruksi untuk melakukan berbagai cara, yang penting harus bisa menekan masyarakat pilih mereka. Jadi mereka sudah tau kalau surveynya anjlok, makanya semakin beringas," katanya.***