Komisi VIII DPR Harap Jemaah Aolia Dibina Usai Heboh ‘Lebaran Telepon Allah’

Komisi VIII DPR Harap Jemaah Aolia Dibina Usai Heboh ‘Lebaran Telepon Allah’
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily. (Dok. Golkar)

MimbarRiau.com - Pimpinan Komisi VIII DPR menilai pernyataan salah satu jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul, Yogyakarta, yang viral karena mengaku menelepon Allah SWT dalam menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah keliru. Pimpinan komisi yang membidangi agama dan sosial ini menyayangkan pernyataan jemaah Aolia.

"Pernyataan 'menelepon Allah SWT' itu jelas pernyataan yang salah. Saya tentu menyayangkan dengan adanya pernyataan itu," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Sabtu (6/4/2024).

Ace mewanti-wanti pernyataan tersebut diikuti jemaah Aolia lainnya. Menurutnya, semestinya seorang tokoh bicara secara bijaksana.

"Seharusnya tokoh agama tidak bicara seperti itu, apalagi ucapannya diikuti dan dipercayai pengikutnya di Masjid Aolia, Gunungkidul, Yogyakarta," ujar Kang Ace, sapaan akrabnya.

Ace berharap ada pembinaan terhadap jemaah Aolia seusai pernyataan 'Lebaran karena telepon Allah'. Di sisi lain, Ace mengajak umat Islam menjaga suasana tenang menjelang Lebaran 2024.

"Sebaiknya tokoh yang menyampaikan pernyataan itu beserta dengan jemaahnya dilakukan pembinaan oleh otoritas agama Islam di sana, oleh MUI, NU, Kementerian Agama, dan yang lainnya," ucap Ace.

"Tentu kami mengimbau agar kita tetap menjaga kondusivitas dalam menghadapi Idul Fitri ini," imbuhnya.

Heboh Pernyataan Tokoh Jemaah Aolia

Diketahui, video pernyataan pimpinan jemaah Aolia viral di media sosial lantaran menetapkan 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4). Pernyataan itu viral bukan karena mereka merayakan Lebaran di hari Jumat, tetapi karena ada pengakuan bahwa penetapan Lebaran itu atas perintah Allah SWT.

"Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah Taala, Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, ya Allah ini sudah 29, 1 Syawal kapan, Allah Taala hadirko, tanggal 5 Jumat, lah makanya kalau disalahkan orang bagaimana, ya nggak apa-apa urusannya gusti Allah," ucap orang tersebut menggunakan bahasa Jawa dalam video viral itu.

Klarifikasi Tokoh Jemaah Aolia

Imam jemaah Aolia di Gunungkidul, KH Ibnu Hajar Pranolo atau yang kerap disapa Mbah Benu, viral mengucapkan 'telepon Allah' terkait pelaksanaan salat Idul Fitri. Mbah Benu menyampaikan klarifikasi dan menegaskan bahwa itu hanya istilah.

"Terkait pernyataan saya tadi pagi (Jumat 5/4) tentang istilah menelepon Gusti Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu sebenarnya hanya istilah," kata Mbah Benu dalam video, dilansir detikJogja, Sabtu (6/4). Video itu dibagikan pihak terkait kepada para wartawan.

Mbah Benu lalu mengatakan bahwa istilah tersebut adalah perjalanan spiritualnya selama ini dalam memeluk agama Islam. Dia juga turut meminta maaf jika perkataannya menyinggung banyak pihak.

"Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ujarnya.

"Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Terima kasih," tambahnya. *

Berita Lainnya

Index