Riau Masuk 5 Provinsi yang Diprediksi Akan “Menyala” pada Tahun 2024

Riau Masuk 5 Provinsi yang Diprediksi Akan “Menyala” pada Tahun 2024
Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) yang terletak di pesisir dua Kampung Mengkapan dan Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.(Dok. Pemkab Siak)

MimbarRiau.com - Riau menjadi salah satu dari lima provinsi yang diperkirakan akan tumbuh pesat berdasarkan hasil laporan Katadata Insight Center bersama Grant Thornton.

CEO Grant Thornton Johanna Gani mengungkapkan, hal itu lantaran Riau dilihat memiliki pertumbuhan konsumsi, pertumbuhan investasi, pertumbuhan infrastruktur yang cukup menjanjikan dibandingkan dengan provinsi yang lain.

“Berdasarkan hasil kajian kami melihat bahwa Provinsi Riau dikenal sebagai penghasil CPO utama di Indonesia. Riau memiliki 2,9 juta hektar lahan perkebunan sawit yang membuat Riau menjadi Provinsi terbesar di Sumatera dalam hal ukuran ekonomi,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Johanna memaparkan, ada 3 industri besar yang ada di Riau yakni manufaktur, pertanian, dan pertambangan. Bahkan Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan PDB Provinsi Riau di tahun ini bisa menapai 4-4,8 persen.

Selain Riau, Maluku Utara juga masuk kategori lima provinsi yang diperkarakan akan tumbuh pesat di tahun ini. Hal itu dorong lantaran Maluku menjadi penghasil Nikel terbesar di Indonesia.

Maluku Utara juga mencatatkan pertumbuhan PDB sebesar 20,5 persen di tahun 2023 kemarin. Johanna memprediksi, pertumbuhan produksi baterai kendaraan listrik atau EV Battery yang berkelanjutan akan menjadi pertanda baik untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku utara.

Selain Maluku Utara, Sulawesi Tengah juga menjadi provinsi penghasil nikel Indonesia. Provinsi ini menjadi penerima Penanaman Modal Asing (PMA) tertinggi di Indonesia untuk sektor nikel, dan menyuguhkan pertumbuhan berkelanjutan bagi investor.

Kemudian Kalimantan Timur juga masuk lima provinsi yang diperkarakan akan tumbuh pesat di tahun ini. Hal itu didorong lantaran adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara yang memiliki potensi untuk menarik investor asing dan domestik serta mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2024.

“Di samping pembangunan IKN, provinsi ini memang dikenal dengan industri pertambangan dan manufaktur sehingga menempati urutan pertumbuhan ekonomi tertinggi keempat di Indonesia pada tahun 2023,” ungkapnya.

Kemudian provinsi terakhir yang juga dilihat akan “menyala” di tahun ini adalah Jawa Barat dengan manufaktur sebagai pendorong utamanya. “Jawa Barat juga menjadi pusat manufaktur di Indonesia yang menawarkan investor rekam jejak yang terbukti dan potensi EV yang luar biasa. Jawa barat kini juga memiliki produksi baterai kebandaraan listrik yang berkembang pesat,” jelas dia.

Untuk diketahui, proses pengumpulan data untuk laporan ini dilakukan sepanjang November-Desember 2023 yang lalu. *

Berita Lainnya

Index