Muzani Sindir Pihak Tak Siap Gibran Pemimpin, PKS Singgung Proses Beretika

Muzani Sindir Pihak Tak Siap Gibran Pemimpin, PKS Singgung Proses Beretika
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Belia-detikcom)

MimbarRiau.com - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyinggung banyak pihak tak jika bakal cawapres Gibran Rakabuming menjadi pemimpin di 2024. PKS menilai anak muda memang memiliki hak dan perlu diberi kesempatan.
"Anak muda punya hak. Anak muda perlu diberi kesempatan. Malah bagus. Nggak ada masalah dengan anak muda," kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kepada wartawan, Jumat (10/11/2023).

Namun, kata Mardani, proses yang dilakukan barus benar. Dia juga mengatakan proses itu harus beretika.

"Syaratnya, semua dilakukan dengan proses yang benar. Proses yang beretika," ujarnya.

Mardani mendukung anak muda yang berkualitas. Dia menyebut PKS pernah mempermasalahkan anak muda menjadi pemimpin jika dipilih rakyat.

"Kita dukung anak muda berkualitas dan berintegritas. Selama itu pilihan rakyat mesti siap," ujarnya.

Muzani sebelumnya menyindir banyak pihak yang tidak siap dengan duet bakal capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hal itu, kata Muzani, menyebabkan ada pihak yang tidak suka dengan pasangan ini.

"Itu sebabnya banyak orang yang tidak suka terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Banyak orang yang tidak siap dengan situasi Pemilu 2024 nanti. Disepakatinya Mas Gibran sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju sebagai bagian dari cara kita menyambut dan mempersiapkan Indonesia Emas 2045," kata Muzani saat menghadiri konsolidasi bersama ribuan kader di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal dikutip, Jumat (10/11).

Muzani menyebut ada pihak yang khawatir peran anak muda lebih signifikan untuk pemilu ke depan. Dia menyebut Gibran adalah perwakilan anak muda yang dipersiapkan untuk Indonesia emas.

"Agar di usia negara Indonesia yang ke 100 tahun nanti akan menjadi siap. Maka Gibran adalah perwakilan anak muda yang dipersiapkan untuk Indonesia Emas. Bahwa generasi muda harus disiapkan (menjadi pemimpin) di 2024, maka kita harus rela untuk itu," ungkap Muzani.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran ini menyebut, ada upaya-upaya sistematis untuk mendegradasi dukungan kepada Prabowo-Gibran. Bahkan, kata dia, ada pihak yang menuduh nepotisme setelah Koalisi Indonesia Maju memilih Gibran sebagai cawapres.

"Tapi hari-hari ini upaya itu dicurigai, upaya itu disalahpahami, disalah mengerti. Ada yang menuduh menghidupkan orde baru. Ada yang menuduh sedang menghidupkan nepotisme atau KKN. Bahkan meminta pasangan (Prabowo-Gibran) ini mundur saja," ujar Muzani.

"Padahal lebih dari 55 persen pemilih di Pemilu 2024 adalah anak muda. Masak kita ajukan cawapres anak muda malah dituduh ini itu. Kami merasa kemenangan Prabowo-Gibran sudah di depan mata, sehingga upaya itu dihalangi,"sambungnya. (Chdy)

Berita Lainnya

Index