MimbarRiau.com - Pilunya nasib bocah yatim di Sumut yang disetrika tantenya gara-gara rambutan.
Adapun nasib pilu ini dialami oleh seorang bocah 5 tahun di Sumut yang dianiaya tantenya dengan setrika panas.
Bocah 5 tahun yang sudah yatim ini disetrika tantengnya hanya karena menghabiskan rambutan.
Untuk diketahui, bocah berinisial R yang menjadi korban kekejaman tantengnya sendiri itu terjadi di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Pemicu R dianiaya tantengnya dengan setrika panas hanya karena hal sepele.
Hal itu dipicu karena R menghabiskan rambutan.
Adapun ternyata selama ini R memiliki nasib pilu lantaran ditinggal orang tuanya sejak kecil.
Sosok R yang diketahui baru berusia 5 tahun ternyata tinggal bersama kakak kandungnya.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran ia ditinggal oleh sang ayah yang meninggal.
Ayah R meninggal pada April 2023, sehingga R dan kakaknya yang kini duduk di bangku kelas 2 SD diasuh anggota keluarga lain.
Sementara ibunya hingga saat ini tak tau dimana keberadaannya.
Sebab ibu R pergi meninggalkan rumah tak lama setelah R lahir.
"R ini setelah beberapa bulan tinggal dengan pelaku SM memanggilnya udah mamak. Karena memang sejak awal SM ini ingin ngasuh R," kata Kesmida.
Disisi lain, Kesmida menyebut jika hubungan R dan pelaku selama ini baik-baik saja.
Sehingga ia tak tau apa masalahnya hingga membuat sang tante yang berinisial SM tega menganiaya R.
"Saya pun nggak tahu kenapa begitu, selama ini baik-baik saja,"
"Enah ada iblis yang mempengaruhi mungkin, entah ada masalah (pelaku) sama suaminya kemudian saat itu korban berbuat salah, terjadilah," katanya kepada TribunMedan.com.
R sudah tinggal bareng pelaku beberapa bulan terakhir dan tak pernah mengeluhkan apapun.
Sementara itu sebelumnya diketahui jika R disetrika tantenya berinisial SM (53) di dada dan punggung karena makan rambutan hingga sampahnya berserakan.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (4/10/2023) di rumah SM.
R saat ini sudah berada di Rumah Sakit Pematang Siantar untung menjalani perawatan intensif.
R mengalami luka bakar 30 persen akibat setrika panas yang ditempelkan di perut dan punggungnya.
Tak hanya luka bakar, R juga didiagnosis thypus berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
Meski demikian, Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung mengatakan, kondisi R sudah stabil.
"Nantinya R akan diobati sampai sembuh, baik luka bakar maupun thypus-nya," kata Ronald.
Dijelaskan Ronald, SM mengaku marah ketika melihat korban memakan rambutan dengan sampah yang berserakan.
Sebelum disetrika dada dan punggungnya, R rupanya sempat dipukul pakai sapu lidi.
Peristiwa ini dilaporkan seseorang ke petugas kepolisian, Jumat (6/102023).
"Dalam pengakuannya, SM menyatakan dia hanya ingin mendisiplinkan R. Namun, tindakannya tersebut sangat fatal dan melanggar hukum," pungkas Ronald. (Chdy)