KAMPAR - Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.
Berbeda halnya dengan Bank Sampah disalah satu desa yang ada di kabupaten Kampar, Bangunan Bank Sampah bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kampar itu terlihat seperti Gudang penyimpanan barang-barang milik desa yang jarang digunakan.
Melihat isi Bank Sampah yang ada hanya barang milik desa, mimbarriau.com menanyakan langsung kepada oknum kades terkait manfaat bangunan Bank Sampah bantuan dari DLH Kampar tersebut.
"Tapi tolong jangan sebut nama saya ya Pak, saya juga gak tau kok tiba-tiba dinas ingin membantu memberikan bangunan bank sampah ke desa kami, namanya juga bantuan tentu kami terima" Cakapnya.
Oknum Kades itu tidak menafik bahwa mereka kurang membutuhkan bangunan tersebut, sebab menurutnya bangunan itu kurang berfungsi didesanya.
Plt Kadis DLH Kampar Yuriko saat dimintai tanggapan melalui whatsapp pribadinya terkait DLH Kampar berikan bantuan bangunan Bank Sampah yang kurang bermanfaat hanya bungkam. (Jirin)
