Ketum PMRI Dr. Rusli Effendi Beri Sambutan pada Gelar Puisi dan Lagu "Jalan Bersama" Indonesia-Malaysia

Ketum PMRI Dr. Rusli Effendi Beri Sambutan pada Gelar Puisi dan Lagu

Depok - Persatuan Masyarakat Riau Indonesia (PMRI) bekerjasama dengan Perkumpulan Rumah Seni Asnur dan Komunitas Literasi Betawi sukses menggelar acara puitis bertajuk "Puisi dan Lagu Jalan Bersama Indonesia Malaysia" pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Acara yang berlangsung meriah dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB ini diadakan di Kafe Garang Asem Ayam Kampung Mbah Srini, Jalan Tanah Baru No. 78a, Beji, Depok, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh, seniman, serta anggota komunitas literasi dari kedua negara serumpun.

Ketua Umum PMRI, Dr. KH. Rusli Effendi, S.Pd.I., SE., M.Si, membuka acara dengan sambutan hangat sekaligus membacakan puisi ciptaannya sendiri yang berjudul "Kekuasaan”. Puisi tersebut menyentuh tentang hakikat perebutan kekuasaan yang harus dilakukan dengan cara yang benar.

Berikut bait puisi yang dibacakan Rusli Effendi: Kekuasaan, memang Harus di rebut! Tak ada perbedaan tentang itu Kekuasaan Tidak boleh dan tidak di dapatkan. Dengan cara mengincar nya Kalaupun Kekuasaan di dapatkan dengan Jalan seperti itu, Dia Tidak akan Bertahan lama, dan memiliki lobang besar yang tidak  akan bisa ditutupi, kekuasaan Semu dan Tak bermutu.

Selain puisi, acara tersebut juga menjadi ajang penampilan Mars PMRI, yang merupakan hasil kolaborasi ciptaan Dr. KH. Rusli Effendi dan Dato' Sri Asrizal Nur, dengan aransemen musik oleh Dika. Mars tersebut berisi semangat persatuan perantau Riau di seluruh Nusantara:

Mars PMRI sebagai berikut : “Kami berasal dari tanah Melayu Dari berbagai macam suku suku Di bawah payung PMRI berteduh Dengan semangat Riau Bersatu, Di  rantau perkuat ikatan saudara Junjung budaya mutiara bangsa Riau berkah negeri bestari Lancang kuning lambang negeri Takkan Melayu hilang di bumi.

Pada kesempatan yang sama, Dr. KH. Rusli Effendi juga menjelaskan secara singkat sejarah berdirinya PMRI sebagai wadah bagi masyarakat Riau di perantauan. Rusli Effendi menyatakan bahwa setiap Warga Negara Indonesia memiliki tanggung jawab dalam membina Persatuan dan Kesatuan Bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 

PMRI didirikan untuk memupuk dan memelihara semangat kekeluargaan khususnya bagi masyarakat Riau yang merantau, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 2.000.000 orang.

Menyadari perlunya organisasi induk untuk menaungi berbagai ikatan perantau Riau yang sudah ada (seperti PMRJ di Jakarta yang telah berdiri 52 tahun, IKR di Jogja, IKAMASRI di Semarang, IKKMR di Kaltim, dan lainnya), beberapa tokoh masyarakat Riau, termasuk Rusli Effendi, Munasir Maadab, M. Syuhada, Effendi Syarif, Deni Azani B. Latief, Rosmawita Saleh, dan tokoh lainnya, menggagas pembentukan organisasi induk.

Gagasan ini mendapatkan rekomendasi pada MUSTA PMRJ ke-VIX Tahun 2019. Puncaknya, pada hari Sabtu, 27 Mei 2023, PMRI secara resmi didirikan sebagai Induk Organisasi yang mewadahi Persatuan Masyarakat Riau di Ibu Kota Negara, provinsi-provinsi di seluruh Indonesia, bahkan Luar Negeri.

Pendirian PMRI bertujuan untuk membangun kebersamaan, persatuan, memajukan kesejahteraan, serta meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Riau di perantauan, demi mewujudkan Pembangunan Indonesia yang Berkemajuan, Adil, dan Makmur. PMRI sendiri memiliki moto “Raga Di Rantau Jiwa Di Riau” jelas Dr. H. Rusli Effendi mengakhiri.

Acara "Puisi dan Lagu Jalan Bersama Indonesia Malaysia" ini menjadi simbol kuatnya jalinan budaya dan persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia, yang diinisiasi oleh semangat persatuan masyarakat perantau Riau. **

Berita Lainnya

Index