Pekanbaru – Aktivis anti korupsi, Muhajirin Siringo Ringo, menyatakan keyakinannya bahwa Kepolisian Daerah (Polda) Riau tidak akan gentar untuk memeriksa Bupati Rokan Hilir (Rohil), Bistamam, terkait dugaan penggunaan ijazah palsu.
Muhajirin yang selama ini konsisten mengawal isu dugaan pemalsuan ijazah Bistamam mengungkapkan bahwa hukum harus ditegakkan secara adil, tanpa pandang bulu, termasuk terhadap pejabat tinggi daerah.
“Saya percaya Polda Riau tetap berada di jalur profesional dan tidak akan gentar memeriksa siapapun, termasuk Bupati Rohil. Ini bukan persoalan jabatan, tapi persoalan keadilan dan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum,” tegas Muhajirin, Minggu (28/7/2025).
Dugaan ijazah palsu ini bermula dari kejanggalan legalisasi fotokopi ijazah SMEA milik Bistamam yang dianggap tidak sesuai prosedur dan tidak dapat diverifikasi secara otentik oleh pihak yang berwenang. Muhajirin juga telah membawa permasalahan ini ke berbagai instansi, termasuk Ombudsman dan pengadilan tata usaha negara, sebagai bagian dari perjuangannya mengungkap kebenaran.
Menurut Muhajirin, penyelidikan terhadap dugaan pemalsuan dokumen pendidikan adalah bentuk komitmen terhadap integritas birokrasi dan pendidikan. Ia pun meminta semua pihak mendukung langkah penegakan hukum, serta tidak menutupi fakta demi kepentingan politik sesaat.
“Kita ingin pemimpin yang bersih, bukan yang lahir dari dokumen aspal. Kalau memang ada dugaan kuat, maka wajib hukum menyelidikinya. Dan saya yakin Polda Riau tidak akan bermain-main dalam urusan serius seperti ini,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Polda Riau belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan penyelidikan kasus tersebut. Namun, dorongan dari masyarakat sipil seperti Muhajirin menjadi tekanan moral agar hukum tetap berjalan sebagaimana mestinya. **
