Jokowi Bawa Oleh-oleh Rp400 T dari Biden

Jokowi Bawa Oleh-oleh Rp400 T dari Biden
Presiden Jokowi membawa pulang oleh-oleh kesepakatan bisnis US$25,85 miliar atau Rp400 triliun usai bertemu Presiden AS Joe Biden.

Jakarta,MimbarRiau.com - Presiden Jokowi membawa pulang oleh-oleh kesepakatan bisnis US$25,85 miliar atau Rp400 triliun (asumsi kurs Rp15.493 per dolar AS) usai bertemu Presiden AS Joe Biden.
Ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan bilateral tersebut. Retno mengatakan Indonesia satu-satunya negara yang diundang bertemu Biden di Gedung Putih sebelum KTT APEC 2023 di San Fransisco, AS.

"Dari sisi bisnis, telah disepakati kerja sama bisnis senilai US$25,85 miliar, antara lain investasi pembangunan carbon capture storage (CCS) dan kilang petrokimia, pengolahan nikel baterai electric vehicle (EV), dan pembangunan modul serta panel surya," katanya dalam keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/11).

"Setelah dari Washington, Presiden (Jokowi) akan menuju San Fransisco menghadiri rangkaian KTT APEC, IPEF leaders meeting, dan berbagai kegiatan lainnya termasuk pertemuan bisnis dengan berbagai pengusaha Amerika Serikat," sambung Retno.

Retno merinci 6 poin penting yang disepakati Jokowi dan Biden dalam pertemuan Senin (13/11) di Gedung Putih.

Pertama, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Retno menyebut CSP Indonesia-AS akan menjadi fondasi kuat penguatan kerjasama bilateral, terutama di bidang ekonomi.

Kedua, Jokowi dan Biden sepakat tentang pentingnya penguatan kerja sama sumber daya mineral kritis. Nantinya, akan dibuat rencana kerja menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA).

Jika CMA sudah terbentuk, Retno menyebut Indonesia bakal menjadi pemasok kebutuhan baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat. Ini akan berlangsung secara berkesinambungan dan untuk jangka panjang.

"Kedua pemimpin sepakat pentingnya segera diimplementasikan Just Energy Transition Partnership (JETP). Presiden RI (Jokowi) menyampaikan agar Amerika Serikat dapat mendukung upaya mempercepat transisi energi Indonesia, termasuk program early retirement atau pensiun dini PLTU dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan Indonesia," tuturnya soal kesepakatan ketiga.

Keempat, Retno menyebut Indonesia resmi terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund milik AS. Menurutnya, ini bisa membuka jalan untuk penguatan rantai pasok semikonduktor.

Kelima, Jokowi mengingatkan Biden pentingnya perpanjangan generalized system of preferences (GSP) demi meningkatkan perdagangan Indonesia. GSP adalah pembebasan tarif bea masuk yang diberlakukan AS untuk barang dari negara-negara berkembang.

"Amerika Serikat menyampaikan komitmen memberikan dukungan terhadap aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD)," tandasnya soal poin kesepakatan keenam. (Chdy)

Berita Lainnya

Index