Duri, Mimbarriau.com -- Tumpukan kayu/broti/papan/dan jenisnya ketika hendak di konfirmasi awak media mimbarriau.com penjaga/penjual/pemilik morat marit bagaikan gosokan/strika kain yang setengah basah.
Seharusnya pemilik/pengusaha/penjual kayu/broti/papan yang memajang barang dagangannya yang jelas bersumber dari hutan/yang sering disebut hasil rambahan hutan dan di jadikan bahan, kemudian di jual dan akan meraup untung yang banyak tanpa memikirkan dampak dari perambahan hutanyanya, seperti yang di temukan awak media mimbarriau com, Selasa (25/07/2023) sekira pukul 15.00 wib.
Wartawan mimbarriau.com hendak mengkonfirmasi pemilik/penjual/pekerja malah morat marit bagaikan sedang menggosok kain yang sedang basah/kurang kering, namun awak media tetap bersuha mengkonfirmasi walaupun morat marit jalanya, hanya mendapatkan segelintir jawaban lagi pusing, "cetusnya.
Untuk melengkapi pemberitaan di laman media mimbarriau.com awak media mencoba mengkonfirmasi masyarakat sekitar km.13 tepatnya depan galon TS (teman setia) Kab Bengkalis.
Oh...Kalau toko perkayuan yang ada di depan SPBU TS (teman setia) Kab Bengkalis Prov Riau itu memang kami tau orangnya, memang agak hebat itu pak, yah karena ada dugaan dekingnya cukup kuat dan termasuk tangan besi, jadi kalau mau jelas coba langsung ke Dinas terkait, "pungkasnya.
Dalam hal ini, awak media mimbarriau.com meminta kepada dinas terkait agar meninjau kelapangan terkait kinerja, penumpukan kayu/broti/papan, yang ada di daerah kulim km.13 tepatnya di depan SPBU TS (teman setia) Kab Bengkalis Prov Riau. (Manik/MR)
