Pekanbaru (mimbarriau) - Mitra Binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Bank Jelantah (Bank Jatah) terus bergerak melakukan sosialisasi dan edukasi pengelolaan minyak jelantah atau minyak goreng bekas bagi masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya. Program ini merupakan salah satu upaya PHR untuk mendongkrak perekonomian masyarakat yang berbasis pada kepedulian terhadap lingkungan.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Menyelamatkan Lingkungan dari Limbah Minyak Jelantah’ ini ditingkatkan guna mendorong kesadaran masyarakat pentingnya menjaga lingkungan dari ancaman bahaya limbah minyak jelantah. Lewat kegiatan ini, Bank Jatah mengajak masyarakat mengumpulkan minyak jelantah baik sisa pemakaian rumah tangga maupun dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Minyak jelantah yang sudah dikumpulkan akan dibeli oleh Bank Jatah dengan harga tertentu.
Uang hasil penjualan kemudian akan dijadikan tabungan melalui Program Tabung Bank Jatah. “Tabungan tersebut nanti bisa di cairkan atau diambil dalam nominal seratus ribu atau bisa ditukar dengan minyak goreng baru,” kata Direktur Bank Jatah Muhammad Adriyo Habibi.
Minyak goreng bekas yang sudah dikumpulkan selanjutnya dapat diolah menjadi produk bernilai seperti lilin, sabun hingga bahan baku energi alternatif Biodisel.
Program Bank Jatah disambut antusias masyarakat, salah satunya Opi. Perempuan yang aktif di kegiatan PKK Kelurahan Maharani, Kecemaatan Rumbai Barat ini telah memiliki tabungan sebesar Rp 400 ribu dari hasil pengumpulan minyak jelantah selama dua bulan. “Saya akan ajak tetangga dan masyarakat lainnya untuk ikut Program Bank Jatah ini,” tukasnya.
Sukiswanto Selaku Direktur Operasional Bank Jatah mengatakan, berkat dukungan PHR yang bekerja sama dengan Universitas Lancang Kuning (Unilak) Bank Jatah mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas edukasi bagi masyarakat sehingga nasabah Bank Jatah terus tumbuh dan berkembang.
“Sampai saat ini masyarakat yang sudah ikut Program Tabungan Bank Jatah mencapai ratusan orang dan akan terus kami tingkatkan,” ujarnya.
Manager Eksternal Communications & Stakeholders Relations South PHR Wan Dedi Yudishtira mengatakan, komitmen untuk melestarikan lingkungan serta keanekaragaman hayati merupakan salah satu fokus utama program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR. “Melalui program ini diharapkan dapat mendorong kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan sekitar,” (rilis)