Seribu Sarjana, Guru Mulia

Senin, 03 November 2025 | 10:01:23 WIB
Bupati Balangan Abdul Hadi. DOK. TEMPO

MimbarRiau.com - Seorang ibu menjual gelang emas demi membayar uang kuliah anaknya. Ditambah kerja keras supaya sang anak mampu menggapai cita-cita. Menekan kebutuhan hidup lain demi pendidikan. Itulah yang terjadi kepada Abdul Hadir saat mengenyam perguruan tinggi.

Kini Abdul Hadi menjadi Bupati Balangan, tak ingin pengalaman pahit itu berulang. Dia bertekad generasi muda Balangan dapat bersekolah setinggi mungkin dan orang tuanya tidak terbebani biaya. Itulah cikal bakal munculnya Program Seribu Sarjana.

“Program ini muncul dari pengalaman pribadi," kata Bupati Abdul Hadi. “Melalui Program Seribu Sarjana, orang tua tidak perlu ragu menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi karena Uang Kuliah Tunggal sudah dibayarkan oleh pemerintah daerah.”

Sejak diluncurkan pada 2024 lalu, Program Seribu Sarjana telah memberikan manfaat terhadap 3.400 anak-anak di Kabupaten Balangan. “Anak-anak Balangan tidak boleh berhenti sekolah,” katanya.

Perhatian Bupati Abdul Hadi terhadap pendidikan tercermin dari motto Kabupaten Balangan, yakni “Sanggam, Sanggup Bagawi Gasan Masyarakat” yang berarti Sanggup Bekerja Keras untuk Mensejahterakan Masyarakat. “Pemerintah daerah memaknainya, berkhidmat untuk mengabdi, membawa Balangan lebih maju, lebih sejahtera, dan berkembang, sehingga bisa sejajar dengan kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Selatan," ujarnya.

Bupati Abdul Hadi menjelaskan, visi misinya adalah mengembangkan sumber daya manusia dan memajukan pendidikan. Setelah dilantik, ternyata Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Balangan masih rendah. "Salah satu komponen IPM itu adalah pendidikan. Jadi ada beberapa langkah yang telah kami lakukan sejak 2021 di periode pertama saya menjabat," ujarnya.

Terobosan itu, di antaranya merehabilitasi seluruh sarana prasarana pendidikan. Setiap tahun, Pemerintah kabupaten Balangan menganggarkan lebih dari 100 sekolah yang direnovasi. Hasilnya, hampir tidak ada lagi sekolah yang tidak layak sampai 2024.

Pemerintah Kabupaten Balangan juga memberikan kejar paket A, B, dan C di semua kecamatan. Tujuannya, orang dewasa dapat mengikuti paket tersebut.

Dalam upaya mencegah angka putus sekolah di Kabupaten Balangan, Abdul Hadi membuat inovasi Kartu Balangan Pintar. Siswa tidak mampu dapat menggunakan kartu tersebut untuk seragam sekolah, alat tulis, sepatu, dan sebagainya.

Kondisi tenaga pengajar tak luput dari perhatian Bupati Abdul Hadi. Pengembangan sumber daya manusia dan pengajar dilakukan melalui pelatihan dan bimbingan teknis di Provinsi Kalimantan Selatan.

Tak hanya mendapatkan tunjangan dari pemerintah pusat, Bupati Abdul Hadi melanjutkan, para guru juga memperoleh tunjangan daerah untuk menunjang perekonomian tenaga pengajar. Ada pula pemberian komputer jinjing dan sepeda motor roda dua untuk kepala sekolah dan seluruh tenaga pengajar.

Bupati Abdul Hadi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Cambridge University London dan The Bell Foundation Cambridge untuk transfer ilmu. Sejumlah tenaga pengajar dari London datang ke Balangan, untuk mendidik para guru. Sebaliknya, 40 guru terbaik dari Balangan dikirim ke Inggris, untuk menguasai Bahasa Inggris.

Nur Avifah Azzahra, 20 tahun, bersyukur ada beasiswa Program Seribu Sarjana, sehingga dapat berkuliah tanpa membebani orang tua. "Ini kesempatan besar untuk terus belajar dan meraih cita-cita," ujar Avifah yang mengambil studi Pendidikan Guru SD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sapta Mandiri.

Bupati Abdul Hadi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Balangan atas dukungan terhadap inovasi dan pembangunan pemerintah daerah. "Dukungan masyarakat adalah motivasi bagi kami untuk memberikan pengabdian yang terbaik, berkhidmat, dan mengabdi dengan cinta. Terima kasih." 

Terkini