PEKANBARU – Aktivis yang juga Koordinator Gerakan Rakyat Berantas Korupsi (Gerbrak) Riau, Muhajirin Siringo Ringo, kembali melontarkan kritik pedas terhadap manuver Larshen Yunus.
Muhajirin menilai tudingan-tudingan yang diarahkan kepada Plt Kadis Perkim Kota Pekanbaru, Martin Manoluk, ST, sudah masuk dalam tahap penggiringan opini yang tidak sehat dan cenderung fitnah.
Muhajirin menyoroti narasi Larshen yang menuduh Martin melakukan penyalahgunaan kewenangan, pemberian upeti (uang panas), hingga permainan anggaran di Dinas Perkim. Menurutnya, tuduhan tersebut sangat serius namun tidak disertai dasar hukum atau bukti yang kuat.
"Larshen tidak punya dasar yang jelas dalam menggiring opini. Menuduh orang melakukan penyalahgunaan wewenang hingga soal 'uang panas' itu ada aturannya, bukan asal bicara di media. Ini murni penggiringan opini yang dipaksakan karena dia sudah kehabisan akal mencari kesalahan teknis di kedinasan," ujar Muhajirin.
Terkait serangan Larshen terhadap istri Kadis Perkim dengan dalih gaya hidup mewah (flexing) dan hedonisme, Muhajirin mengaku telah menelaah konten-konten yang dimaksud. Sebagai sosok yang juga aktif mengawal isu korupsi, Muhajirin menilai postingan pribadi istri masih dalam batas kewajaran.
Penilaian Muhajirin: “Setelah saya lihat isi postingan pribadi istri Kadis, itu masih sangat wajar. Tidak ada yang masuk kategori flexing atau hedonisme berlebihan seperti yang dituduhkan. Jangan sampai kebencian pribadi membuat kita kehilangan akal sehat dalam menilai sesuatu.”
Muhajirin juga merasa geli dengan upaya Larshen yang mencoba mengaitkan postingan pribadi tersebut dengan klaim adanya "backingan" dari Aparat Penegak Hukum (APH).
"Sangat geli kita melihatnya. Bagaimana mungkin postingan pribadi seseorang di media sosial dikait-kaitkan dengan punya backingan APH? Ini narasi yang sangat jauh dari logika (jauh panggang dari api).
Seharusnya sebagai aktivis, Larshen menunjukkan sikap yang gentleman, bukan menyerang ranah keluarga secara pengecut dengan narasi murahan," tegasnya lagi.
Muhajirin meminta semua pihak untuk memberikan ruang bagi Plt Kadis Perkim dalam menjalankan tugasnya membantu program pembangunan Kota Pekanbaru.
Menurutnya, gangguan-gangguan yang bersifat personal hanya akan merusak iklim kerja yang sedang fokus membenahi infrastruktur kota.
"Jangan jadi aktivis murahan. Kalau ada data, silakan tempuh jalur yang benar, bukan malah memviralkan urusan domestik keluarga orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan kebijakan publik," pungkas Muhajirin.
"Lae-ku Larshen Yunus... kau itu seharusnya perbaiki diri. Kau itu Ngaku-ngaku alumni UGM setiap berstatemen di media, padahal mijakkan kaki ke UGM saja belum pernah kau! Jangan kau bodoh-bodohi masyarakat dengan identitas palsu," cetus Muhajirin dengan nada geram. **