GERBRAK Riau Kritik Keras Bupati Siak: Bangun Taman Rp3,3 Miliar di Tengah Defisit, Program Seragam Gratis Dibatalkan!

Ahad, 23 November 2025 | 13:24:36 WIB

SIAK - Keputusan Pemerintah Kabupaten Siak untuk melanjutkan pembangunan taman senilai lebih dari Rp3,3 miliar di Kecamatan Sabak Auh menuai kritik tajam dari Gerakan Rakyat Berantas Korupsi (GERBRAK) Riau. 

Proyek ini disorot karena dikerjakan di tengah kondisi defisit anggaran daerah yang memaksa Pemkab Siak membatalkan program seragam sekolah gratis dan mengajukan penundaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau. 

Berdasarkan informasi yang tertera pada plang proyek, diketahui bahwa kegiatan "Penyelenggaraan, Penataan Bangunan dan Lingkungannya di Daerah Kabupaten/Kota" dengan pekerjaan "Pembangunan Taman Kecamatan Sabak Auh" memiliki Nilai Kontrak sebesar Rp3.373.194.112,65.

Ketua GERBRAK Riau, Muhajirin Siringo Ringo, menyatakan keberatannya atas kebijakan prioritas anggaran Bupati Siak Afni. Menurutnya, pembangunan fasilitas yang nilainya fantastis tersebut tidak sebanding dengan pembatalan program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat, khususnya pendidikan dan olahraga.

"Kami melihat ada ironi besar di Siak. Di satu sisi, program seragam sekolah gratis yang sangat ditunggu masyarakat kurang mampu dibatalkan atau ditunda dengan alasan keterbatasan dan efisiensi anggaran, bahkan Porprov diminta ditunda. Tapi di sisi lain, proyek pembangunan taman senilai Rp3,3 miliar lebih tetap jalan. Ini menunjukkan bahwa Bupati Siak tidak memiliki sensitivitas terhadap kesulitan rakyat," tegas Muhajirin Siringo Ringo.

Kritik tajam lainnya juga dilontarkan Muhajirin terkait komitmen Bupati Siak. "Selama ini Bupati Siak Afni cuma omon-omon (sekadar bicara tanpa realisasi) soal keberpihakan kepada rakyat. Faktanya, janji seragam gratis dibatalkan, sementara uang miliaran rupiah dipakai untuk proyek taman. Ini jelas menunjukkan prioritas yang salah di masa defisit," tambahnya.

GERBRAK menuntut Bupati Siak untuk memberikan penjelasan yang transparan dan logis kepada masyarakat mengenai urgensi pembangunan taman tersebut dibandingkan dengan program-program dasar seperti pendidikan dan kesejahteraan yang justru dikorbankan. **

Terkini